INFORMASI PROYEK DI INDONESIA " :
Ada 30 Proyek Besar Pemerintah Di Bidang Infrastruktur 2016-2019
Berita Jokowi
: Pemerintah melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Prioritas (KPPIP) menetapkan 30 proyek infrastruktur senilai Rp 851
triliun sebagai proyek prioritas periode 2016-2019. Ke-30 proyek
tersebut mendapat fasilitas jaminan politik, perizinan, dan finansial
yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Dalam pembukaan acara Infrastructure Outlook bertema “Evaluasi Pembangunan Infrastruktur dan Prospek di 2016/2017, Rumusan Langkah Konkret ke Depan” di Jakarta, Rabu (10/2), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memaparkan infrastruktur adalah pilar yang penting bagi pembangunan suatu bangsa. Kesadaran mengenai hal ini memang sudah lama, sayangnya permasalahan pembangunan infrastruktur masih terbengkalai.
Darmin,
yang saat ini juga menjabat Ketua Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menjelaskan, pemerintahan Joko
Widodo mengambil posisi yang cukup jelas dalam mendorong pembangunan
infrastruktur.
“Infrastruktur saat ini bukan saja sebagai pilar.
Pasalnya, kita memasuki suatu situasi dimana perkenonimian global sudah
masuk dan berdampak bagi perekonomian Tanah Air. Dalam situasi yang
seperti ini, maka pilihan-pilihan agar tak terkena dampak ekonomi global
yang melemah, adalah dengan membangun infrastruktur,” paparnya.Pembangunan infrastruktur di Indonesia, kata Darmin, tengah digenjot setahun terakhir. Ini juga yang membuat pertumbuhan perekonomian Indonesia cukup tinggi meski dalam situasi perlambatan ekonomi.
Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam membangun infrastruktur, seperti regulasi yang rumit dan tumpang tindih, lemahnya penyiapan proyek, serta ketidaksesuaian dalam pendanaan. Hal inilah yang membuat pemerintah membentuk KPPIP.
Di 2015, KPPIP mulai beroperasi melakukan debottlenecking untuk proyek-proyek prioritas. Beberapa pihak pun digandeng, seperti beberapa kementerian, lembaga, Pemda, PT Sarana Multi Infrastruktur, BI, BKPM, dan pihak internasional seperti JICA dan World Bank.
Hingga 2019, KPPIP fokus mengawal 225 proyek strategis nasional dan 30 proyek infrastruktur prioritas.
Berikut 30 proyek tersebut:
1. Jalan tol Balikpapan-Samarinda
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, proyek tol pertama Kalimantan sepanjang 99,2 km tersebut ditargetkan selesai pada Mei 2019.
Keberadaan tol lintas Balikpapan-Samarinda ini akan mampu memangkas waktu perjalanan sampai 2 jam.
“Jalan tol ini akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan guna melayani lalu lintas di koridor Jalan Trans Kalimantan,” ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta.
2. Jalan tol Manado-Bitung
Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini mengungkapkan proses pengerjaan konstruksi tol Manado-Bitung dengan total panjang 39,9 km tersebut diharapkan selesai pada Juni 2018.
3. Jalan tol Panimbang Serang
Jalan tol sepanjang 84 km yang menghubungkan wilayah utara dan selatan yakni dari Serang menuju Panimbang, Kabupaten Pandeglang rencananya ditargetkan selesai dalam dua tahun sesuai keinginan Presiden Jokowi.
Dengan adanya jalan tol ini diharapkan bisa memudahkan akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Tanjung Lesung.
4. 8 Ruas Jalan tol Trans Sumatera
Jalan Tol Trans Sumatera dirancang sepanjang 504,59 kilometer dengan total investasi senilai Rp 56,417 triliun. Pemerintah bertanggung jawab penuh pada pembiayaan pembebasan lahan dengan total nilai Rp 3,712 triliun.
Sementara untuk biaya konstruksi sebesar Rp 35,591 triliun akan dibebankan kepada tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Hutama Karya (persero), PT Jasamarga Kualanamu Toll, dan PT Sriwijaya Markmore Persada.
Ruas jalan tol trans Sumatra meliputi; ruas Medan-Binjai (panjang 16,72 km ditargetkan selesai 2018), ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (panjang 61,7 km ditargetkan selesai 2017), ruas Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (panjang 135 km ditargetkan selesai 2017), Ruas Tol Palembang-Indralaya (panjang 24,48 ditargetkan selesai 2017), Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (panjang 111,69 km ditargetkan selesai 2017), ruas Tol Terbanggi Besar-Bakauheni (panjang 155 ditagetkan selesai sepenuhnya pada 2019)
5. Kereta Api Ekspres Soekarno-Hatta International Airport (SHIA)
Proyek ini dirancang untuk dua kategori layanan, yaitu: Railway Express dan Railway Semi-Express.
Railway
Express menghubungkan SHIA dengan Jakarta City Air Terminal (JCAT) pada
kawasan Dukuh Atas-Sudirman, secara langsung — non-stop, sedangkan
layanan Railway Semi-Express menghubungkan SHIA dengan stasiun utama di
Manggarai, kereta berangkat dari Stasiun Manggarai dan akan singgah di
Stasiun Sudirman, Tanah Abang, Angke dan Pluit (new construction plan).
Proyek
ini diharapkan dapat memberikan kepastian waktu perjalanandari pusat
kota Jakarta ke Bandara SHIA menjadi maksimum 30 menit
6. MRT Jakarta Jalur Selatan -Utara
Proyek angkutan massal berbasis kereta (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta terbagi menjadi:
fase
I membentang dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga Bundaran Hotel
Indonesia (HI), Jakarta. Proyek sepanjang sepanjang 15,7 (km) ini
ditargetkan selesai pada petengahan 2018.
Fase II untuk rute Bundaran HI menuju Kampung Bandan di Jakarta Utara. Rute MRT fase II membentang sepanjang 8,1 km.
MRT koridor Selatan-Utara dengan panjang 23,8 km dari Lebak Bulus-Kampung Bandan, ditargetkan siap beroperasi di 2020.
7. Kereta Api Makassar-Parepare
Jalur
Kereta Api (KA) Trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar (Sulsel)
hingga Manado (Sulut) diharapkan dapat tersambung dan beroperasi pada
2018 sesuai keinginan Jokowi. Rencananya progres proyek KA itu ini akan
tersambung dengan Makassar New Port dan bandara.
8. Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung
Pemerintah
telah menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara,
yang menjadi bagian dari konsep Tol Laut akan selesai pada 2018. Proyek
tersebut dibangun melalui kerja sama PT Pelindo I dan Port of Rotterdam
Belanda.
Proyek ini menelan investasi
sebesar US$400 juta dan rencananya akan menjadi pintu gerbang
perdagangan Indonesia wilayah Barat atau yang disebut sebagai International Hub Port.
9. Pelabuhan Hub International Bitung NCICD
10. PLTA Karangkates IV & V
Pemerintah
sudah menugaskan BUMN untuk menangani proyek ini. PLTA Karangkates IV
& V ditargetkan mampu memasok listrik 2x 50 MW. Proyek ini, bersama
dengan proyek PLTA Kesamben (37 MW), PLTA Lodoyo (berkapasitas 10 MW)
adalah bagian dari program pemerintah untuk menambah pasokan listrik di
Jawa.
11. PLTA Kesamben (37 MW)
12. PLTA Lodoyo (10 MW)
13. Inland Waterway/Cikarang-Bekasi-Laut (CBL)
Waterway CBL merupakan pola pengangkutan kontainer berbasis jalur sungai (inland access waterway) dari Tanjung Priok menuju kawasan industri Cikarang.
Proyek
ini dibangun untuk mengurangi penggunaan truk angkutan dari pelabuhan
ke kawasan industri yang selama ini menimbulkan kemacetan dan polusi.
Dengan
adanya waterway CBL, barang atau komoditas dari Pelabuhan Tanjung Priok
yang akan dibawa ke kawasan industri Cikarang atau bagian timur
Jakarta, tidak perlu lagi menggunakan jalur darat. Strategi ini dinilai
akan lebih efisien baik dari waktu maupun biaya logistik.
Proyek
yang pembangunannya ditangani oleh PT Pelindo II (Persero) ini sudah
mulai proses akhir tahun lalu. Waterway jalur kanal Cikarang Bekasi Laut
(CBL) memiliki panjang 40 km, diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 1
triliun.
14. Light Rail Transit (LRT) di Sumatera Selatan
Kepala
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi
Sumsel Nasrun Umar di Palembang, proyek pembangunan kereta api ringan
(Light Rail Transit) di Palembang, Sumatera Selatan diperkirakan menelan
dana Rp7 triliun atau sebesar Rp300 miliar per 1 kilometer yakni
mencakup rel, kereta, serta subsidi tiket.
Lintasan
LRT ini nantinya terdiri atas, koridor pertama dari Bandara SMB II
Palembang, AUTO 2000, Asrama Haji, Lampu Merah Tanjung Api-Api arah
Jalan Kolonel H Burlian (dapan Dolog), Damri Sukarami, JM Sukarami,
Simpang Talang Buruk, Puntu Kayu, RSUD Provinsi, Pasar KM 5, Kantor
BP3MD, Simpang Angkatan 45-Demang, Palembang Square, Kantor
Dishub-Bappeda, Pasar Cinde, Simpang IP, dan berakhir di Masjid Agung.
Pada
koridor dua, ada beberapa stasiun, yakni Jembatan Ampera, 7 Ulu,
Simpang Gubernur H Bastari, Simpang Pasar Induk Jakabaring, Jakabaring
Sport City Stadium, Simpang Tiga OPI, dan berakhir di Depo OPI.
Proyek
ini adalah salah satu bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi
kemacetan di kota Palembang, selain pembangunan tol Palembang-Inderalaya
(Palindera) dan Jembatan Musi IV.
15. LRT terintegrasi di wilayah Jakarta Bogor Depok dan Bekasi
Groundbreaking tahap I proyek pembangunan kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT)
rute Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) ini sudah dilakukan
pada September tahun lalu oleh presiden Joko Widodo.
Pembangunan
LRT yang ditangani oleh PT. Adhi Karya ini rencananya akan dibagi dalam
dua tahap. Tahap pertama, IA, untuk rute Cibubur – Cawang –Dukuh Atas
sepanjang 24,2 kilometer (km). Berikutnya, tahap IB untuk rute Bekasi
Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km.
Adapun kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp 23,817 triliun yang terdiri dari biaya pekerjaan umum (civil works) sebesar Rp 19,157 triliun dan biaya fasilitas operasi sebesar Rp 4,66 triliun.
16. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A
Proyek
kerja sama Belanda-Indonesia ini bertujuan untuk menanggulangi banjir,
mendorong pengembangan perkotaan menjadi sebuah metropolitan yang lebih
terkemuka, Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National
Capital Integrated Coastal Development/NCICD), lebih dikenal dengan nama
Tanggul Laut Raksasa ini berlokasi di sebuah teluk di bagian utara
Jakarta.
17. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta
Seperti
yang pernah dijelaskan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama, ini adalah proyek teknologi yang mana menargetkan dalam jangka
waktu sepuluh tahun mampu melakukan pengolahan air limbah menjadi air
bersih sebesar 100 persen.
Beberapa
negara sudah menerapkannya, termasuk Singapura. Ahok optimis teknologi
ini bisa diterapkan. Jakarta akan mencontoh Singapura.
“Jakarta
mirip dengan Singapura. Namun Singapura sudah melakukan uji coba lebih
dulu dalam pengolahan air limbah. Singapura telah menerapkan kombinasi
pengolahan air limbah dari beberapa negara. Kita bisa pakai teknologi
itu,” ujar Basuki seperti dilansir Beritajokowi.com.
18. SPAM Semarang barat
Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah proyek penyaluran air bersih untuk
sekitar 60.000 rumah tangga di wilayah Semarang Barat. Adapun, sumber
air nantinya berasal dari Waduk Jatibarang.
19. High Voltage Direct Current (HVDC)
Proyek transmisi High Voltage Direct Current
(HVDC) Interkoneksi Sumatera-Jawa merupakan proyek kelistrikan
strategis untuk mengalirkan listrik dari PLTU Mulut Tambang di Sumatera
(PLTU Sumsel 8, 9, dan 10) ke sistem Sumatera dan sistem Jawa – Bali.
Pembangunan dimulai dari paket kabel listrik darat berkapasitas 500 kilovolt (kV) di Sumatera Selatan dan Banten.
Panjang
keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC
(Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current)
278 km. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati 4 provinsi, yaitu
Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi
HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 hektare (Ha).
Menurut Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang, keseluruhan proyek ini ditargetkan selesai pada 2019.
20. Transmisi Sumatera 500 KV
Proyek
gabungan PT PLN (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) ini
merupakan proyek transmisi 500 kV pertama di pulau Sumatera. Jaringan
transmisi listrik yang akan dibangun sebesar 500 kiloVolt (kV),
membentang sepanjang 395 kilometer (km) di Pulau Sumatera.
Proyek
transmisi listrik di Sumatera oleh Waskita Karya terdiri dari dua
paket. Paket 1 pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit
dari New Aur Duri (Jambi) ke Peranap (Riau), dengan panjang transmisi
235 kilometer dan masa pembangunan selama tiga tahun. Nilai kontrak
paket 1 sebesar Rp3,88 triliun.
Paket
2 pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit dari Peranap
(Riau) ke Perawang (Riau) sepanjang 160 km dengan masa pembangungan
selama tiga tahun. Nilai kontrak paket 2 sebesar Rp2,83 triliun.
Direktur
Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, “Transmisi 500 kV
ini seperti jalan tol, dan ini tol yang sangat besar. Kontrak paket 1
dan 2 ini merupakan 30% dari jalan tol listrik yang akan dibangun. Mulai
dari Muara Enim yang nanti akan berakhir di Langsa, totalnya sekitar
1.400 km.”
21. Central – West Java Transmission Line 500 KV
22. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang
Proyek
yang sempat tertunda sejak 2011 lalu ini rencananya akan dimulai
kembali tahun ini. Rencana awal pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Batang, Jawa Tengah ini selesai dan bisa beroperasi pada akhir 2016
ini. Namun sempat terhenti pembangunannya.
Proyek PLTU Batang ini akan menjadi memasok cadangan listrik Jawa dan Bali sebesar 30 persen.
23. PLTU Indramayu II
Peletakan batu pertama (Groundbreaking) proyek
ini baru akan dilaksanakan tahun ini. PLTU II Indramayu akan dibangun
di tiga desa, yakni Desa Sumur Adem Kecamatan Sukra, dan Desa Mekar Sari
serta Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol.
Proyek
PLTU Indramayu II bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik
Jawa – Bali. Ditargetkan, PLTU II Indramayu memiliki kapasitas 2x 1.000
Megawatt.
Keberadaan PLTU II itu
melengkapi PLTU I yang sudah beroperasi di Desa Sumuradem, Kecamatan
Sukra, Kabupaten Indramayu. PLTU I yang berkapasitas 3x 330 Megawatt
tersebut diresmikan 12 Oktober 2011 oleh Menko Perekonomian, yang kala
itu dijabat Hatta Rajasa.
24. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10
PLTU
Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10 adalah bagian dari sepuluh
proyek PLTU yang dibangun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (Kemen ESDM) melalui PT PLN di wilayah Sumsel.
Untuk
kapasitas PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10 sendiri
mencapai 3.000 MW, dan rencananya akan mulai operasi pada 2018
mendatang.
Manager Unit Pembangunan
Kelistrikan Jaringan Sumatera (UPK-JS) Unit Induk Pembangunan III PT
PLN, Teddy Finzar mengatakan, dari total 10 unit PLTU yang dibangun
tersebut, energi listrik yang dihasilkan mencapai total 6.000 MW.
Kapasitas sebesar iitu diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan daerah.
“Sumsel pun nanti bisa memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumatera dan Jawa,” ujar Teddy.
25. Kilang Minyak Bontang
Proses
pembangunan Mega proyek unit pengolahan minyak atau kilang minyak di
Bontang ini rencananya akan dimulai pada tahun 2017. Proyek senilai 120
triliun ini akan dibangun di area lahan PT. Badak NGL seluas 550 hektar
dengan waktu pengerjaan sekitar empat tahun.
Rencannya
kilang tersebut akan berkapasitas 300.000 barrel/hari. Kalau
begitu, maka dipastikan kilang baru ini kapasitasnya akan melebihi
kilang minyak Balikpapan yang hanya berkapasitas 260.000 barrel per
hari.
26. RDMP/Revitalisasi Kilang Existing (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
27. Pelabuhan di Jawa Barat bagian utara
Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil menjelaskan, pelabuhan
di Jawa Barat bagian Utara ini nantinya akan difungsikan sebagai
pelabuhan pengganti Cilamaya, Jawa Barat.
Lokasi
pelabuhan pengganti Cilamaya itu sendiri sudah ditentukan
pemerintah, berdasarkan studi kelayakan (feasibility study/FS) yang
dilakukan Kementerian Perhubungan. Meski begitu, Sofyan memilih tidak
mengungkapkannya saat ini, untuk menghindari aksi spekulan harga tanah.
“Kalau diumumkan sekarang, kamu beli tanah nanti,” ucap Sofyan.
Pemerintah
memutuskan membatalkan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya dan
menggantinya dengan Pelabuhan di Jawa Barat bagian utara agar tidak
mengganggu operasional blok minyak dan gas Offshore North West Java
(ONWJ) yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi (PHE). Selain itu, luas
lahan pelabuhan Cilamaya juga dianggap akan menggerus lahan pertanian di
Karawang, yang merupakan lokasi lumbung padi di Jawa. Kebutuhan
investasi untuk pelabuhan Cilamaya sebelumnya diperkirakan empat miliar
dolar AS.
28. Kilang Minyak Tuban
Pembangunan
kilang minyak di Tuban adalah salah satu proyek yang masuk dalam daftar
paket kebijakan ekonomi jilid I yang dikeluarkan pemerintah pada
September 2015 lalu.
29. Palapa Ring Broadband
Palapa Ring Broadband adalah proyek pembangunan serat optik nasional yang menjangkau 33 provinsi dan 440 kabupaten di seluruh Indonesia.
Menurut Menkominfo Rudiantara seperti dilansir Liputan6.com (14/12/2015), melalui Palapa Ring ini semua ibu kota kabupaten dan kotamadya di Indonesia akan terhubung dengan broadband pada 2019 mendatang.
Investasi pembangunan Palapa Ring ini
sepenuhnya berasal dari operator telekomunikasi anggota konsorsium,
tidak ada dana yang berasal dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara
(APBN).
Dalam proyek pembangunan
Palapa Ring tersebut porsi investasi Telkom sebesar 40%, sedangkan
anggota konsorsium lainnya sebesar 13,3%, kecuali satu anggota
konsorsium sekitar 6,4%. Dengan penyertaan dana 40%, Telkom mendapatkan
kuota kapasitas terbesar yakni setara 40 Gbps dari total kapasitas
Palapa Ring sekitar 85 Gbps.
30. Kereta Api Kalimantan Timur
Proyek pembangunan kereta api Kalimantan Timur dikerjakan oleh PT Kereta Api Borneo, yang merupakan anak perusahaan Russian Railways (RZhD).
Gubernur
Kalimantan Timur Awang Faroek menjelaskan, nilai investasi yang
ditanamkan Russian Railways untuk pembangunan jalur kereta api Borneo
dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan
Kalimantan Timur mencapai Rp 72 triliun.
Menurut
juru bicara Russian Railways Denis Muratov, selain manfaat komersial,
proyek kereta api ini akan menciptakan lebih dari 300 ribu lapangan
kerja konstruksi dan lebih dari sepuluh ribu pekerjaan di industri
terkait.
Proyek pembangunan rel
kereta api di Kalimantan ini yang sebetulnya telah direncanakan sejak
Mei 2013 namun mengalami penundaan itu akhirnya secara resmi dimulai
kembali pada 19 November 2015.
Peresmian
proyek ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan
jalur kereta api di Kalimantan Timur ini akan menghubungkan Kutai Barat,
Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan. Jalur kereta api
tersebut nantinya akan digunakan baik untuk kereta api penumpang maupun
angkutan barang.
(Pb)